Oktober 2019, Daihatsu Naikkan Harga Mobilnya

Jelang Akhir Tahun 2018, Daihatsu Akan Naikkan Harga Mobil – Selain promo diskon akhir tahun, tampaknya juga da produsen otomotif dalam negeri yang justru menaikkan harga mobilnya. Tak lain dan tak bukan yaitu Daihatsu yang memang dikabarkan akan mengkatrol harga kmobil buatannya.

Hal itu tak lepas dari kabar yang menyebut jika Daihatsu Indonesia memastikan kenaikan harga mobilnya akan terjadi paling cepat Oktober 2019 atau Oktober 2019. Dimana, salah satu penyebabnya yaitu adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sampai saat ini terus mengalami penurunan.

Jelang Akhir Tahun 2018, Daihatsu Akan Naikkan Harga Mobil

“Tetap naik dan akan diputuskan segera. Tapi kalau November ini sudah tidak mungkin (kenaikannya),” ujar Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), di sela acara Bandung Lautan Daihatsu, akhir pekan lalu.

Di sisi lain, di pasar otomotif Indonesia sendiri, saat ini Daihatsu diketahui memang telah memiliki beberapa model mobil penumpang. Antara lain seperti Daihatsu Ayla, Astra Daihatsu Sigra, Daihatsu Xenia, All New Terios, Luxio, Gran Max, dan Sirion. Selain itu, per Oktober tahun 2018 ini pun penjualan ritel mobil Daihatsu sudah mencapai sekitar 160 ribu unit, dengan pangsa pasar sekitar 17 persen di pasar otomotif nasional.

Sementara itu, Amelia sendiri juga bercakap bahwa pihaknya tidak bisa menyebutkan patokan kurs rupiah yang saat ini dijadikan dasar rujukan harga jualnya nanti. Apalagi sekarang rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Akan tetapi, hanya saja jika mendasarkan atas catatan data pabrikan otomotif terbesar ke dua di Indonesia ini, menginjak periode Januari-Oktober tahun 2018 ini, kurs rupiah terus melemah menjadi Rp 15.200 dari level Rp 13.500.

Tentu saja, dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah tersebut, maka tak ayal akan memberikan dampak atau efek baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pada biaya produksi. Bukan tanpa alasan mengingat patut diakui jika sebagian material produksi masih menggunakan kurs dolar Amerika yang saat ini masih menjadi acuan di berbagai lini industri, termasuk di sektor otomotif.

Hanya saja, walaupun nilai tukar rupiah terus melemah, tampaknya pihak Daihatsu tidak serta merta langsung menaikkan harga jualnya. Hal ini bertujuan agar nantinya tidak berdampak pada permintaan yang turun secara drastis.