Hyundai Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik

Tahun 2019, Hyundai Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik – Siapa yang menyangka bahwa pabrikan asal Korea Selatan, yaitu Hyundai diketahui tengah berencana untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Bahkan, untuk nilai investasi yang bakal digelontorkan cukup besar yang mana diketahui mencapai angka sekitar US $ 880 juta (Rp 12,8 triliun). Lalu, bagaimana respon pemerintah terhadap kebijakan yang dilakukan oleh Hyundai ini?

Terkait dengan hal tersebut, dalam hal ini Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Harjanto menyatakan dengan jelas bahwa pihaknya belum bisa menjelaskan lebih detail. Namun, untuk lebih jelasnya, Harjanto mempertgeas bahwa hal ini bisa ditanyakan langsung ke pihak Hyundai.

Tahun 2019, Hyundai Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik

“Tapi kemarin sudah diskusi, terkait insentif dan pak menteri (Airlangga Hartarto) tanya tentang keputusan lokasi mereka. Masih rahasia, tapi lebih ke ground field,” jelas Harjonto di sela-sela gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) pada Kamis (25/4).

Tak sampai di situ saja, bahkan Harjanto sendiri juga sempat menegaskan jika pemerintah berharap Hyundai segera melakukan produksi untuk mobil listrik. Bahkan, jenama asal Negeri Ginseng ini memiliki rencana 50 persen produksi bakal diekspor.

“Timeline bisa tanya sama mereka. Ancer-ancernya, tahun 2019 ini atau pertengahan tahun 2019 ini. Pokoknya kita tunggu dulu, kan semua butuh pertimbangan kepastian juga” tegasnya.

Di sisi lain, untuk soal skema pabrik mobil listrik Hyundai ini, menurut rencana yang telah disepakati sebelumnya bahwa Hyundai akan membangun sendiri atau tidak ikut dengan pabrik yang sudah ada.

Tak hanya itu, bahkan dikabarkan pula jika nantinya Hyundai juga masih melihat bagaimana insentif yang akan diberikan pemerintah jika membangun mobil listrik secara lokal.

“Ya itu, kita kan punya tax holiday, mereka juga kemarin tanya. Kemudian kan ada kebijakan PPnBM. Kalau dulu kan mereka khawatir tentang yang 1.600 cc. Sekarang dengan kebijakan ini mereka tanya kapan keluar,” pungkasnya.