Di tengah pandemi Covid-19, penjualan mobil BMW justru alami kenaikan di awal tahun 2020.
BMW Catat Kenaikan Penjualan Mobil di Indonesia – Imbas virus Covid-19 di Indonesia memang berdampak luas pada berbagai sektor, tak terkecuali di industri otomotif nasional. Dampak yang dirasakan oleh beberapa produsen motor/mobil yakni menurunnya jumlah permintaan pasar yang terbilang cukup signifikan.
Hanya saja yang menarik bahwa justru salah satu pabrik mencatat angka lain. Dimana, BMW yang menjadi salah satu produsen mobil di Indonesia mencatat ada kenaikan penjualan di tengah pandemi virus Corona yang melanda di negeri ini.
Sementara itu di lain sisi, menurut penjelasan Director of Communications BMW Group Indonesia, yakni Jodie O’Tania sempat menyebut bahwa saat ini, target penjualan secara global sudah mengalami revisi sejak virus Corona melanda. Sebab, di Jerman, aktivitas pabriknya sudah mulai ditutup untuk sementara waktu.
“Namun bicara penjualan, sampai kuartal pertama BMW masih memimpin, dengan kenaikan 16 persen (tanpa menyebutkan detail angkanya) dibanding periode sama tahun lalu. Penjualan paling tinggi, tetap seri 3. Kalau ditambah MINI, year to date Maret meningkat 36 persen,” ujar Jodie saat teleconfrence bersama media, beberapa waktu lalu.
Walaupun ada optimisme dari pihak BMW, namun Jodie lebih realistis. Dimana, ia menyatakan bahwa untuk ke depannya, penjualan mobil BMW grafiknya tak akan naik dengan cepat seperti sebelumnya. Meski begitu, Jodie juga menerangkan jika pihaknya masih memiliki alternatif lain, sebut saja seperti menambahkan model baru dan berjualan secara online, seperti bekerjasama dengan Tokopedia.
Tak sampai di situ saja, dalam soal ini, Bayu Riyanto selaku Vice President of Sales BMW Indonesia juga sempat mengungkapkan bahwa adanya penurunan penjualan adalah sebuah hal yang wajar, apalagi saat pandemi Virus Corona ini meski dari grafik yang ada, angka permintaannya mulai lain. Hanya saja, tak sedikit yang memprediksi jika konsumen akan membeli mobil setelah pandemi Corona ini selesai.
“Menurut saya, dari kacamata sales, pasti ada penurunan karena kondisi ini sudah ada di negara lain, tentu saja kami berharap yang terbaik. Contohnya kita lihat dari market lain, setelah lockdown, mereka membanjiri showroom untuk membeli kendaraan,” pungkas Bayu Riyanto, belum lama ini.