Penjualan Motor Anjlok, Motor Honda Masih Rajai Indonesia

Di tengah dampak pandemi Corona, penjualan motor Honda masih tertinggi di Tanah Air

Penjualan Motor Honda Masih Duduki Posisi Teratas – Tak bisa dipungkiri bahwa dampak dari pandemi Corona di Indonesia, berpengaruh besar pada geliat industri otomotif nasional. Tak terkecuali di segmen kendaraan roda dua.

Hal itu lantas membuat Asosiasi Industri Motor Indonesia (AISI) pun memiliki spekulasi bahwa penjualan sepeda motor di Indonesia tak akan mencapai target penjualan sebanyak 6.4 juta unit di tahun 2020 ini.

Penjualan Motor Honda Masih Duduki Posisi Teratas

“Kesepakatan kita di AISI total market itu diperkirakan akan turun 40 sampai 45 persen, kira-kira 3,6 sampai 3,9 juta,” demikian penjelasan yang diungkap oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman saat diskusi virtual, belum lama ini pada Kamis (11/6/2020).

Di sisi lain, sebagai agen pemegang merk dengan penjualan motor tertinggi, yakni PT Astra Honda Motor (AHM) pun juga turut mengoreksi terkait dengan target penjualan motor besutannya.

“Awal prediksi kita pasar 6,4 – 6,5 juta, kita sendiri (Honda) ada di 4,6 sampai di 4,8 juta,” tutur Direktur Pemasaran PT. AHM Thomas Wijaya pada Kamis (11/6/2020).

Namun, di lain sisi, pihak PT AHM pun masih memiliki optimisme tinggi bahwa pihaknya akan tetap menguasai pasar hingga 50% lebih dari total penjualan di segmen nasional. Hal itu tak lepas dari penjualan motor Honda yang saat ini justru mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Dengan kondisi selama 2 sampai 3 bulan ini dari maret sampai mei ini, kita melihat kita akan mengkoreksi kurang lebih akan di 3 juta, harapan kami bisa di 2,8 sampai 3 juta, in line dengan dampak dan kondisi pasarnya,” tambah Thomas dalam penjelasannya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Thomas juga menjelaskan bahwa penurunan penjualan motor saat ini juga tak lepas dari kebijakan lembaga pembiayaan yang lebih selektif dan ketat dalam menentukan calon konsumen.

Jadi, kondisi pasar kendaraan roda dua di Indonesia akan terus mengalami seleksi mengingat dampak Corona yang juga berpengaruh di sektor ekonomi. Sehingga, sangat wajar sekali peran lembaga pembiayaan yang kini tak semudah memberi ACC pada tiap pembelian melalui sistem kredit.